Linux
merupakan sistem operasi FULL 32-bit.
Tak ada kode 16-bit atau
campuran keduanya dalam setiap aplikasinya, sehingga kemungkinan
adanya crash antar aplikasi kecil sekali.
Kebanyakan, mesin-mesin UNIX(TM)
dan varian-variannya mempunyai sifat preemptive
multitasking.
Multitasking : menangani banyak proses secara
bersamaan, dimana kesemua proses tersebut tidak saling menghalangi /
menghambat walaupun berjalan bersama-sama pada saat yang sama.
Multiuser.
Multiuser, yaitu
lebih dari satu orang dapat : menggunakan program yang
sama/berbeda-beda dari satu mesin yang sama pada saat bersamaan di
terminal yang sama/berbeda.
Multiconsole.
Dalam satu
komputer, pengguna dapat melakukan login dengan nama user yang
sama/berbeda lebih dari satu kali, tanpa perlu menutup sesi
sebelumnya. Multiconsole tidak hanya diberlakukan untuk CLI (Command
Line Interface/Interpreter-antarmuka perintah baris), tetapi juga
dapat diberlakukan untuk GUI (Graphical User Interface - antarmuka
berbasis grafis). Multiconsole dapat diberlakukan di Linux, karena
Linux merupakan Non-Dedicated Server, tidak seperti Novell versi 4
ke bawah yang merupakan Dedicated Server. Pada Non-Dedicated Server,
bahkan user dapat bekerja sebagaimana halnya melalui klien
menggunakan komputer server selagi server bekerja melayani
klien-klien yang ada.
Shell yang programmable.
Shell
: program yang didesain untuk menerima perintah dari user dan
menjalankannya. Shell merupakan salah satu antarmuka dalam Linux
yang bersifat CLI (Command Line Interpreter/Interface).
Linux juga memiliki antarmuka
grafis (GUI) sebagaimana UNIX(TM) System V modern lainnya.
Antarmuka
grafisnya dinamakan X-Window System (bukan X-Windows) dengan pilihan
tampilan yang bervariasi (dinamis), misalnya fvwm, olvwm, twm,
afterstep, kde, enlightenment, windowmaker, gnome, mlvwm, dsb.
Contoh-contoh tampilan antarmuka grafis yang disebutkan di atas
dapat dilihat di : http://www.PLiG.org/xwinman/
Program - program maupun
aplikasi-aplikasi networking tersedia dalam SEMUA distribusi Linux
(dalam CD),
sehingga tak perlu
mencari/membeli/mendownload aplikasi tambahan lagi. Metode
pengelolaan (administering) aplikasi - aplikasi tersebut juga
tersedia dalam antarmuka CLI maupun GUI. Anda akan teringat slogan
"New Technology" milik MS Windows NT dalam kaitannya
dengan built - in networking dan multitasking, walaupun pada
kenyataannya, dalam UNIX(TM) ( dan sekarang Linux ), slogan "New
Technology" itu telah ada sejak lebih dari 15 tahun.
DOS dipakai sebagai OS untuk PC (non jaringan) sejak lebih dari 15
tahun yang lalu, dan sekarang melakukan 'upsizing' menuju ke versi
NOS-nya dengan keluarnya MS Windows.
Lebih mudah mana, (bagi developer) antara downsizing dan upsizing ?
Mana yang lebih stabil pada akhirnya ?
Tidak
memerlukan perangkat keras yang mahal. Misalkan :
Linux dapat
berjalan pada komputer PC dengan konfigurasi MINIMAL sbb :
-
Mikroprosesor 386 DX (intel, AMD, Cyrix, TI, Chips&Tech.)
-
RAM 4 MB (tanpa GUI) dan 8 MB (dengan GUI)
- Spasi harddisk 85
MB
Untuk keperluan khusus, Linux dapat dijalankan hanya dengan
satu/dua disket saja, misalnya pada komputer-komputer harddiskless
(tanpa harddisk) dan router
Tidak perlu melakukan
defragment.
Linux memakai sistem file ext2fs (Second Extended
File System) yang mempunyai keunggulan reduksi fragmentasi otomatis.
Dengan memakai ext2fs, kinerja baca/tulis (akses) dari/ke harddisk
tetap terjaga.
Dukungan akses 33 macam sistem
file yang berbeda.
Linux mampu mengakses sistem file FAT16, FAT32
(kepunyaan DOS), VFAT (Win), HPFS (OS/2), Minix, UFS (Solaris),
Xenix, SCO, Novell, dsb.
Fleksibilitas dalam mount.
Mount
: pemetaan partisi, file, direktori, atau alamat perangkat keras ke
dalam memori komputer. Untuk DOS/Windows, partisi biasanya akan
dimount secara otomatis bila ditemukan saat pertama kali booting,
yaitu sebagai A:, B:, C:, D:, E:....Z: (hanya sampai 26 drive saja).
Linux biasanya melakukan mount partisi, file, direktori, atau alamat
perangkat keras sebagai file, sehingga lebih fleksibel, karena tak
dibatasi oleh jumlah.
Sebagian besar aplikasi yang
disertakan dalam distribusi Linux punya lisensi GPL (GNU Public
License), sehingga source code juga disertakan dalam setiap
distribusi tersebut.
Dengan adanya akses penuh kepada source
code, Linux dapat dikembangkan dan dimodifikasi secara bebas oleh
pengguna menurut seleranya masing-masing, bahkan memberi peluang
bagi pengguna untuk sesegera mungkin menambal sendiri bug(s) yang
ada pada suatu aplikasi, jika ditemukan.
Open System Portability.
Mula-mula
UNIX(TM) hanya dapat dijalankan pada mini komputer DEC PDP-7, namun
dengan adanya Linux, porting (penulisan) aplikasi ke berbagai
platform menjadi lebih mudah, karena setiap platform sekarang telah
mempunyai versi Linuxnya. Linux dapat berjalan di atas : x86, DEC
Alpha, Sun SPARC, PowerMac, PPC mk86, dsb.
Tersedia Emulator untuk
menjalankan aplikasi yang didesain (baca dicompile) untuk Sistem
Operasi yang berbeda, misalnya :
- DOSemu (DOS emulator) : untuk
menjalankan aplikasi DOS.
- WINE (WINdows Emulator) : untuk
menjalankan aplikasi Windows 16 bit dan aplikasi Windows 32
bit.
- Executor : untuk menjalankan aplikasi Macintosh.
- iBCS
: untuk menjalankan file executable FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, SCO
UNIX(TM), dsb.
Manajemen Log yang baik.
Setiap
proses yang melibatkan kernel dan aplikasi-aplikasi daemon, biasanya
akan tercatat dalam file-file log tersendiri yang mudah dibaca,
sehingga memudahkan pelacakan kesalahan atau pelacakan aktivitas
user. Aplikasi daemon adalah aplikasi yang berfungsi untuk
memberikan layanan tertentu dalam server (mis : aplikasi daemon
sendmail untuk melayani mailserver, dsb).
Pertambahan Pengguna Linux yang
pesat.
Linux adalah varian UNIX(TM) yang tercatat mempunyai
perkembangan paling pesat di seluruh dunia. Dibandingkan UNIX - UNIX
lainnya, jumlah pengguna sebesar 7,5 juta orang dalam waktu 7 tahun
tersebut cukup fantastis. Dengan semakin bertambahnya pengguna,
semakin mudah mendapatkan dukungan dan driver untuk perangkat keras
yang beragam. Site - site yang didedikasikan untuk menyebarkan
informasi mengenai Linux serta ajang diskusi tentang Linux juga
semakin bertambah jumlahnya.Untuk pengguna Linux di Indonesia,
silakan kunjungi
http://www.linux.web.id/
Remote Control.
Setiap pengguna
Linux yang memanfaatkan port 23 dengan program Telnet dapat
mengendalikan komputer Linux dari jarak jauh, kapan pun, dari mana
pun, seperti seolah - olah sang pengguna berada di hadapannya secara
langsung. Terminologi ini menyebabkan adanya headless server, yaitu
server yang hanya berupa CPU saja, tanpa monitor, tanpa mouse, tanpa
keyboard, bahkan mungkin tanpa disk drive, tetapi memakai kartu
ethernet. Bila sang admin mau memaintenance server, tinggal login
dari salah satu client yang mempunyai aplikasi Telnet.
Dengan
demikian, biaya pengeluaran untuk pembelian server dapat ditekan,
atau dialihkan ke pembelian CPU yang lebih baik.
Rilis Patch yang cepat.
Setiap
Sistem Operasi mempunyai bug, namun tak setiap perusahaan pembuat
Sistem Operasi segera tanggap dengan mengeluarkan patch untuk
me'nambal' kelemahan itu dalam waktu yang singkat. Adakalanya mereka
malahan menyertakannya dalam rilis Sistem Operasi yang berversi
lebih baru, sehingga mengharuskan pengguna untuk membeli Sistem
Operasi lagi. Ini berbeda dengan Linux, karena aplikasi-aplikasi
Linux dikembangkan dan dibuat oleh banyak programmer dari seluruh
dunia, maka rilis-rilis patch terbaru akan selalu tersedia untuk
didownload dalam waktu yang relatif singkat, bahkan pada umumnya
TANPA biaya tambahan apa pun.
Sebagian besar aplikasi Linux
mempunyai lisensi GPL (GNU Public License). Dengan adanya lisensi
GPL ini, pengguna tidak hanya secara bebas memakai Linux ( baik
untuk tujuan personal bahkan komersial sekalipun ), mendistribusikan
Linux, menyalin Linux, tetapi bahkan diperbolehkan untuk
memodifikasinya untuk didistribusikan lagi, atau dimodifikasi untuk
keperluan pengguna sesuai seleranya masing-masing, karena source
code wajib disertakan dalam penyalinan/pemasangan aplikasi Linux.
Meskipun sebagian besar aplikasi
Linux berada di bawah lisensi GPL, tetapi ada perusahaan yang
memberikan dukungan komersial terhadap Linux, seperti Caldera, Inc.,
RedHat, dan Suse, dengan maksud agar pengguna perangkat lunak Linux
komersial ini mendapatkan layanan purna jual yang wajar. Linux pada
dasarnya tak dapat terserang virus. Virus-virus DOS/Windows yang
jumlahnya ratusan ribu, tak satu pun dapat merusak Linux, karena
cara penanganan yang berbeda antara DOS/Windows dengan Linux
terhadap suatu tugas/proses.
Linux mendukung hampir semua
feature yang ada dalam UNIX(TM) komersial. Bahkan dalam
kenyataannya, ada fasilitas yang dapat ditemukan dalam Linux, namun
tidak dapat dijumpai dalam UNIX-UNIX komersial tersebut.
Pemakaian Virtual Memory.
Linux
dapat memanfaatkan sebagian spasi harddisk untuk dipergunakan
sebagai swap space, sehingga membantu sistem operasi untuk
menjalankan aplikasi-aplikasi yang memerlukan memori yang besar.
Swap spacenya boleh lebih dari satu buah, di mana ukuran maksimal
masing-masing spasinya adalah 128 MB. Sebagai tambahan, anda dapat
memakai spasi 'bersama' antara Linux dan Win, untuk file swapnya,
jika anda telah mempunyai Windows terinstall. Caranya, lihat dokumen
Tips-HOWTO.
Pemakaian Shared
Libraries.
Keuntungan dari shared libraries yaitu bahwa satu
library dapat dipakai lebih dari satu aplikasi bahkan pada saat yang
bersamaan. Library tersebut merupakan rutin-rutin umum yang sering
dipakai dalam pengoperasian Linux. Tentu saja ini mengurangi
kebutuhan spasi harddisk, karena bila suatu aplikasi dicompile
secara static, biasanya mempunyai file berukuran besar- besar.
Tak ada segmentasi memori.
Linux
dapat memakai semua memori (RAM) yang anda punyai, termasuk Virtual
Memory (Swap), tanpa ada batasan- batasan seperi Conventional
Memory, HMA, UMB, EMS dan XMS.
Proses Install dan Uninstall
bersih
Setiap kali anda memasang aplikasi dalam Linux, paket
pengatur aplikasi (RPM, dselect, atau pkgtools) selalu mengecek
dependencies (ketergantungan) antara satu file dengan file lainnya.
Jadi bila anda memakai paket pengatur aplikasi tersebut untuk proses
install atau uninstall, tak ada pesan missing file manakala anda
menjalankan aplikasi lain yang memerlukan suatu file yang telah anda
hapus (uninstall), atau tak ada lagi pesan bahwa suatu file telah
di-overwrite oleh file dengan versi yang berbeda.
Linux dapat dipasang
berdampingan dengan Sistem Operasi lainnya,
Bootloader bawaan Linux dapat dipergunakan
untuk mengendalikan multiple booting (booting ke/menuju banyak
sistem operasi yang berbeda-beda). Jadi jika suatu saat anda
“kangen” dengan Windows,anda dengan mudah menginstallnya
berdampingan dengan linux.
Dikutip dari beberapa sumber:
catatan : pilihlah Sistem Operasi yang paling baik menurut anda..
salam.. ^-^
Artikel ini dibuat oleh Yudha Tri Putra,segala macam bentuk pengcopyan atau menyalin sebagian atau seluruh halaman ini,dapat dikenakan sanksi dan melanggar Hak Cipta Yudha Tri Putra sebagai Blogger